Sisingamangaraja Xii (Patuan Bosar Ompu Pulo Batu)

Sisingamangaraja XII lahir di Bakkara Tapanuli, pada tahun 1849, dengan nama kecil Patuan Bosar, yang kemudian digelari dengan nma Ompu Pulo Batu, sehingga dia juga dikenal dengan nama Patuan Bosar Ompu Pulo Batu. Beliau yakni putra dari Ompu Sohahuaon atau Sisingamangaraja XI. Sisingamangaraja XII  naik tahta sebagai raja di negeri Toba menggantikan ayahnya Sisingamangaraja XI  pada tahun 1876. Beliau juga disebut sebagai Raja Imam.

Pada awal pemerintahan Sisingamangaraja XII, di tempat Tapanuli mulai berkembang penyebaran agama Nasrani oleh Nommensen dari Jerman. Belanda yang pada ketika itu berniat meluaskan wilayah jajahannya di tempat Tapanuli, mendompleng aktivitas Nommensen untuk mewujudkan niatnya tersebut. Sisingamangaraja XII mengetahui niat jelek dari Belanda tersebut yang ingin menguasai tempat Tapanuli. Bersama-sama dengan raja-raja tempat Humbang, Samosir, dan Pakpak, Sisingamangaraja XII melaksanakan perlawanan terhadap Belanda.

Sisingamangaraja XII bersama dengan rakyatnya mulai melaksanakan perlawanan terhadap Belanda pada tanggal 19 Pebruari 1878. Beliau melaksanakan penyerangan terhadap pos pertahanan Belanda yang berada di Bakal Batu. Terjadi pertempuran sengit antara pasukan Sisingamangaraja XII dengan pasukan Belanda. Karena kekuatan yang tidak seimbang, pasukan Sisingamangaraja XII sanggup dipukul mundur oleh pasukan Belanda. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangan dari Sisingamangaraja XII. Pada bulan Mei 1883, dia beserta pasukannya kembali menyerang pos pertahanan Belanda yang berada Uluan dan Balige. Serangan-serangan terhadap pos pertahanan Belanda terus dilakukan, hingga pada tahun 1884 pasukan Sisingamangaraja berhasil menguasai pos pertahanan Belanda di tempat Tangga Batu.

Menghadapi gencarnya serangan dari pasukan Sisingamangaraja XII tersebut menciptakan pasukan Belanda kewalahan. Belanda dengan segala cara berusaha untuk sanggup menaklukkan Sisingamangaraja XII, diantaranya dengan memperlihatkan kepada Sisingamangaraja XII untuk dinobatkan sebagai Sultan Batak dengan banyak sekali hak istimewa. Tetapai usulan Belanda tersebut ditolak oleh Sisingamangaraja XII. 

Pada tahun 1907, Belanda yang berhasil memperkuat pasukannya kembali menyerang pasukan Sisingamangaraja XII di tempat Pak-pak. Serangan besar-besaran yang dilakukan oleh pasukan Belanda ini menciptakan Sisingamangaraja XII dan pasukannya terkepung dan terdesak. Akhirnya pada tanggal 17 Juni 1907 dalam pertempuran yang hebat, Sisingamangaraja XII bersama dua putra dan seorang putrinya, serta beberapa panglima perangnya gugur dalam pertempuran. 

Sisingamangaraja merupakan nama besar dalam sejarah Batak. Sisingamangaraja XII yakni raja yang paling populer di Dinasti Sisingamangaraja. Karena jasa-jasanya dalam melawan Belanda tersebut, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahi gelar kepada Sisingamangaraja XII sebagai Pahlawan Nasional, menurut Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 590/1961, tanggal 9 Nopember 1961. Selain itu pada tahun 1987, pemerintah melalui Bank Indonesia memakai foto dia juga dalam uang kertas seribu rupiah. Nama dia juga dipakai sebagai nama jalan di beberapa tempat di Indonesia.

Semoga bermanfaat. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sisingamangaraja Xii (Patuan Bosar Ompu Pulo Batu)"

Post a Comment