Suami Pelit, Penyabab Dan Solusinya

Memiliki suami pelit memang suatu hal yang merepotkan. Di luar sana ada banyak suami yang pelit. Bentuknya bermacam-macam, tapi pada pada dasarnya tetaplah sama, terlalu perhitungan dan pelit. Sabar, ialah salah satu hal yang bisa dilakukan oleh seorang isteri yang memiliki suami pelit.

Sifat perhitungan dan pelit dalam keluarga, apalagi sifat itu ada pada seorang suami, merupakan hal yang sensitif, bahkan sering kali sifat pelit ini menjadi pemicu keretakan hubungan rumah tangga. Oleh karenanya, persoalan tersebut haruslah segera diatasi dan dicari jalan keluarnya oleh masing-masing pihak, baik suami maupun isteri. Cara paling gampang ialah dengan introspeksi diri dan keterbukaan pikiran masing-masing pihak. Seorang isteri juga harus bisa membedakan mana perilaku suami yang dinilai berhemat dan mana yang pelit.

Yang harus pertama kali dipahami ialah bahwa seseorang mustahil melaksanakan sesuatu tanpa penyebab. Jadi, yang harus dicari tahu terlebih dahulu kenapa suami bersikap pelit ialah penyebabnya. Selanjutnya memilih perilaku apakah perilaku suami memang pelit atau berhemat.

Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa faktor yang menciptakan seorang suami sangat perhitungan dan pelit. Faktor-faktor penyebab suami pelit di antaranya ialah :

1. Faktor Isteri.
Menghadapi perilaku pelit suami, seorang isteri hendaknya introspeksi diri. Apakah penyebab perilaku pelit suaminya tersebut alasannya ialah faktor dirinya. Misalnya saja alasannya ialah isteri yang terlalu boros dan tidak bisa dipercaya untuk mengurus keuangan keluarga. Jika suami pelit alasannya ialah hal tersebut, maka seorang isteri harus mulai mencar ilmu memahami bahwa berbelanja atau menghambur-hamburkan uang untuk kepentingan yang tidak mendesak ialah suatu hal yang kurang baik. Tidak ada larangan dan sah saja, seseorang memanjakan dirinya dengan belanja, berlibur, dan lain-lain, hanya saja harus memperhatikan kebutuhan dan tidak berlebihan. Kalau isteri sudah bisa memperbaiki dirinya, berusahalah untuk sanggup mengembalikan keyakinan suami dan memperlihatkan bahwa dirinya telah berubah dan sanggup mengemban amanah untuk kembali mengurus dan mengatur, serta bertanggung jawab atas keuangan keluarga. 

2. Faktor Kondisi Keuangan Keluarga.
Kondisi keuangan keluarga juga bisa menjadi salah satu penyebab dari perilaku perhitungan dan pelitnya seorang suami. Dengan kondisi keuangan keluarga yang serba pas-pasan dan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, akan menciptakan seorang suami berhemat dan lebih berhati-hati dalam menyusun planning jangka pendek maupun jangka panjang untuk keperluan keluarga. Misalnya saja suami berencana membeli rumah, menabung untuk biaya pendidikan anak-anak, dan lain sebagainya.
Kalau penyebab suami perhitungan dan pelit dikarenakan faktor ini, seorang isteri harus mendukung dan ikut membantu suami dalam urusan keuangan keluarga dengan cara menyusun prioritas, menghemat pengeluaran, dan lain-lain. Isteri harus bisa mengatur pengeluaran keluarga semoga jumlah pengeluaran keluarga ditambah kewajiban menabung tidak lebih besar daripada jumlah pemasukan keuangan keluarga.

3. Faktor Latar Belakang Ekonomi Suami.
Kondisi ekonomi di masa kemudian juga bisa menjadi faktor penyebab sifat pelitnya seorang suami. Seorang isteri harus benar-benar memahami hal tersebut. Secara psikologis suami menginginkan keamanan finansial semoga kondisinya di masa kemudian tidak terulang atau dialami oleh anak-anaknya. Keadaan ini menciptakan suami sangat berhati-hati dalam mengeluarkan uang  dan sangat menghargai hasil kerjanya yang mungkin didapatkan dengan susah payah. Faktor ini tidak akan menjadi permasalahan dalam keluarga, apabila isteri juga memiliki latar belakang yang sama. Masalah akan muncul dikala isteri berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda dan tidak pernah mencicipi kesulitan ekonomi.
Dalam kondisi ini, seorang isteri, dari manapun latar belakangnya, harus bisa memahami kondisi suaminya tersebut. Bila memungkinkan, isteri harus bisa membantu suaminya untuk keluar dari bayang-bayang ekonomi masa lalunya yang buruk. Banyak cara untuk bisa dilakukan, contohnya sekali-kali mengajak suami bersenang-senang bersama keluarga, sambil diberikan klarifikasi bahwa bahwa hal tersebut sebagai bentuk penghargaan atas kerja kerasnya selama ini. Dengan begitu, dibutuhkan lambat laun perilaku suami yang perhitungan dan pelit tersebut akan sanggup berubah.

4. Faktor Sifat Dasar.
Jika sifat dasar suami yang menjadi faktor penyebab perilaku perhitungan dan pelitnya, kemungkinan hal tersebut akan sulit untuk diubah. Perbahan perilaku suami harus tiba dari dalam dirinya sendiri. Yang bisa dilakukan oleh seorang isteri dalam menghadapi perilaku pelit suaminya tersebut ialah dengan lebih bersabar, dan terus berusaha meyakinkan suaminya bahwa sifat pelit ialah hal yang jelek dan harus ditinggalkan. Memang dibutuhkan lebih usaha yang besar, tapi isteri jangan pernah patah arang untuk memperlihatkan pengertian akan hal tersebut kepada suaminya.

Lepas dari segala solusi tersebut di atas, keterbukaan sangatlah penting supaya tidak terjadisalah evaluasi yang menimbulkan kesalahpahaman. Segala planning yang dibentuk untuk kepentingan keluarga haruslah dibicarakan oleh kedua belah pihak dan masing-masing pihak harus sanggup mendapatkan hal-hal yang memang berkaitan dengan kepentingan keluarga tersebut. Dan yang lebih penting lagi ialah jangan melibatkan orang lain dalam urusan ini, apalagi membanding-bandingkan suami dengan orang lain. Hal tersebut akan menyinggung egonya sebagai seorang suami.

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Suami Pelit, Penyabab Dan Solusinya"

Post a Comment