Pengertian, Jenis, Dan Sistem Devisa

Sebagai mana transaksi perdagangan di dalam negeri yang memerlukan alat tukar sebagai pembayaran yang sah untuk mendapatan suatu barang atau jasa, demikian juga dalam perdagangan internasional atau perdagangan antar negara. Hanya saja alasannya ialah mata uang masing-masing negara berbeda-beda maka sebagai pembayaran yang sah digunakanlah devisa.

Devisa merupakan alat pembayaran internasional. Devisa sanggup diartikan sebagai kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing. Devisa sanggup berbentuk :
  • Valuta asing, yaitu mata uang abnormal yang dipakai dalam pembayaran transaksi internasional.
  • Surat wesel luar negeri, sering diperoleh pada ketika tenaga kerja yang bekerja di luar negeri mengirimkan uang ke dalam negeri.
  • Surat berharga, yang mencakup obligasi, commercial papers, dan saham. 

Valuta abnormal yang biasa dipakai ialah dollar Amerika. Tidak semua mata uang abnormal yang  berada di Indonesia disebut sebagai devisa. Mata uang abnormal yang disebut devisa ialah mata uang abnormal yang beredar di dalam negeri dan di Bank Sentral (Bank Indonesia), dan harus ada catatan kurs resminya. 

Negara yang melaksanakan perdagangan internasional mempunyai cadangan devisa yang merupakan simpanan mata uang abnormal ibarat dollar, uero, yen, ataupun dalam bentuk logam mulia. Cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang memperlihatkan berpengaruh lemahnya perekonomian suatu negara. Apabilan suatu negara mempunyai cadangan devisa yang banyak, maka stabilitas moneter dan ekonomi makro negara tersebut akan terjamin.

Fungsi Devisa. Ada beberapa fungsi devisa, diantaranya ialah :
  • Sebagai alat pembayaran internasional. 
  • Sebagai stabilisator nilai mata uang dalam negeri. 
  • Cadangan kekayaan negara.
  • Sumber penerimaan negara.
  • Sumber dana pembangunan nasional.
Guna menjalankan fungsinya tersebut, devisa dipakai untuk :
  • membayar acara impor dan barang-barang konsumsi hasil impor ibarat materi pangan, serta barang modal hasil impor ibarat mesin-mesin produksi.
  • membayar kewajiban hutang kepada negara lain berikut dengan bunganya.
  • membayar kewajiban luar negeri atas transaksi surat berharga dari investor asing.
  • membiayai perwakilan negara atau kepentingan masyarakat yang melawat ke luar negeri.
  • memberikan santunan berupa sumbangan ke negara-negara lain yang sedang mengalami musibah/bencana alam.
  • membayar jasa-jasa ke luar negeri ibarat jasa pelayaran, pembangunan, dan lain-lain.
  • membangun banyak sekali kemudahan umum di dalam negeri.

Jenis Devisa. Terdapat beberapa jenis devisa yang sanggup dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Berdasarkan sumbernya, devisa secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu :
  • Devisa Kredit, yaitu devisa yang dipakai untuk membiayai impor. Tingkat devisa kredit sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan bukan oleh seruan dan penawaran.
  • Devisa Umum, yaitu devisa yang didapat dari hasil acara ekspor atau dari penjualan jasa dan dari transfer. Tingkat devisa umum biasanya ditentukan oleh seruan dan penawaran.

2. Berdasarkan wujudnya, devisa terbagi menjadi dua yaitu :
  • Devisa Kartal, yaitu suatu devisa yang mempunyai wujud uang kertas atau uang logam.
  • Devisa Giral, yaitu suatu devisa yang mempunyai wujud surat-surat berharga, ibarat cek, wesel, cek perjalanan, dan lain-lain.

Sumber Devisa. Devisa sanggup diperoleh dari banyak sekali sumber, diantaranya yaitu :
  • Kegiatan Ekspor. Kegiatan ekspor barang-barang keluar negeri akan menghasilkan devisa sebagai pembayarannya. Semakin tinggi nilai barang ekspor maka akan semakin meningkatkan cadangan devisa negara.
  • Pendanaan Luar Negeri. Pinjaman atau santunan yang diterima dari negara lain merupakan bentuk pendanaan dari luar negeri. Bantuan, hadiah, atau keuntungan dari penanaman modal di luar negeri yang  berupa valuta abnormal akan menambah devisa suatu negara. 
  • Hibah. Hibah merupakan penerimaan negara yang berasal dari pemberian negara lain. Hibah yang berupa mata uang abnormal akan menambah devisa suatu negara.
  • Sektor Pariwisata. Wisatawan abnormal yang tiba berkunjung dalam suatu negara akan menukar mata uang negaranya dengan mata uang negara yang dituju. Semakin banyak wisatawan abnormal yang berkunjung ke dalam suatu negara maka akan meningkatkan devisa negara yang dikunjungi tersebut.
  • Tenaga Kerja di Luar Negeri. Tenaga kerja yang bekerja di luar negeri merupakan sumber devisa negara asal tenaga kerja tersebut. Hal ini dikarenakan uang hasil kerja mereka untuk sanggup dipakai di dalam negeri mesti ditukarkan. Semakin banyak mata uang abnormal yang Sistem ditukarkan maka akan semakin meningkatkan devisa negara.

Sistem Devisa. Pemerintah suatu negara harus memilih besar kecilnya devisa negara tersebut. Terdapat beberapa sistem untuk memilih besarnya devisa dalam suatu negara, yaitu :

1. Sistem Kurs Mengambang.
Pada sistem ini, nilai tukar mata uang atau valas ditentukan oleh seruan dan penawaran pada valas. Sistem kurs mengambang dibagi menjadi dua macam, yaitu :
  • sistem kurs mengambang murni, di mana penentuan nilai tukar di pasar uang tidak ada campur tangan pemerintah.
  • sistem kurs mengambang tidak murni, di mana penentuan nilai tukar di pasar uang terdapat campr tangan pemerintah dalam seruan dan seruan mata uangnya, sehingga mensugesti nilai tukar di pasar uang.

2. Sistem Kurs Tambatan.
Dalam sistem ini, nilai tukar dilakukan dengan mengaitkan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu. 

3. Sistem Standar Emas.
Dalam sistem ini akan terdapat beberapa perkiraan yaitu :
  • nilai mata uang negaranya dinyatakan dengan emas.
  • jumlah emas yang tidak terbatas bebas keluar masuk negara tersebut.
  • badan moneter negara tersebut bersedia membeli dan menjual emas menurut perbandingan nilai yang telah ditentukan.

4. Sistem Pengawasan Devisa.
Dalam sistem ini, pemerintah akan memonopoli seluruh transaksi mata uang asing. Tujuan memonopoli ini ialah ungtuk mencegah adanya modal yang mengalir ke luar negeri.

Di Indonesia, pengawasan atas penggunaan devisa menjadi tanggung jawab dari Biro Lalu Lintas Devisa (BLLD). Pengawasan terhadap penggunaan devisa perlu dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penghambur-hamburan devisa.

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian, Jenis, Dan Sistem Devisa"

Post a Comment