Dalam kehidupan rumah tangga, konflik niscaya sering terjadi. Apalagi kalau suami dan isteri mempunyai dua abjad yang sangat bertolak belakang. Yang satu perfeksionis, yang satunya lebih praktis. Sebenarnya perbedaan tersebut yaitu hal yang masuk akal dan alamiah, lantaran tidak ada satu orangpun di dunia ini yang diciptakan sama. Pada dasarnya sebuah hubungan terjadi lantaran banyaknya persamaan dan kecocokan, akan tetapi bagaimanapun juga perbendaan abjad pastilah tetap ada. Jika perbedaan abjad tersebut tidak sanggup dikelola dengan baik, perbedaan itu akan menjadi sumber konflik.
![]() |
gambar : vemale.com |
Ada banyak hal yang memicu munculnya cara berpikir perfeksionis dan simpel pada diri seseorang, antara lain yaitu :
- Kepribadian. Seorang perfeksioni, biasanya sifat perfeksionis muncul pada orang-orang yang mempunyai banyak kekuatiran akan sesuatu. Akibatnya orang tersebut jadi memikirkan banyak hal sebelum bertindak. Biasanya seorang yang perfeksionis ingin selalu tampil tepat dalam segala situasi. Orang perfeksionis cenderung serius, penuh perencanaan dan antisipasi, serta terkadang sangat tergantung pada pendapat orang lain. Sedangkan seorang praktis, biasanya sifat simpel muncul pada langsung yang easy going. Orientasinya lebih pada hasil dan fungsi. Biasanya orang yang simpel mempunyai pikiran yang simpel. Orang yang simpel yaitu orang yang independen atau tidak tergantung pada orang lain.
- Minat. Seseorang cenderung akan bersikap lebih detail dan perfeksionis kalau itu memang minatnya. Kaum wanita akan lebih perfeksionis pada sesuatu yang bekerjasama dengan hal-hal atau yang menyangkut pekerjaan rumah tangga, penampilan, dan hubungan interpersonal dengan orang lain. Sedangkan kaum laki-laki akan lebih peduli dan detail kalau hal tersebut menyangkut pekerjaan, teknologi, olah raga, dan politik.
- Lingkungan Sekitar. Hal ini menyangkutn siapa saja orang yang akan terlibat dalam keputusan atau pilihan yang harus diambil. Misalnya, urusan sekolah untuk anaknya, biasanya seseorang akan lebih perfeksionis.
Perbedaan abjad tersebut kemudian akan pecah menjadi konflik lantaran biasanya masing-masing langsung hanya memakai sudut pandangnya. Salah satu langkah yang perlu dilakukan semoga tidak terjadi konflik yaitu kompromi. Dengan kompromi kita berguru memahami pasangan dan mereduksi cita-cita pribadi. Dengan begitu, diperlukan pasangan kitapun juga akan melaksanakan hal yang sama, yaitu mencoba melihat dari sudut pandang kita dan mengurangi keinginannya. Jika sudah saling mengurangi keinginan, akan ditemukan titik tengan atau komitmen yang mewadahi kepentingan bersama. Apabila dikelola dengan baik, perbedaan abjad tersebut justru akan menjadi kerja sama yang hebat. Kekurangan isteri sanggup diisi suami, begitu juga sebaliknya. Dengan saling melengkapi, rumah tangga pun semakin solid dan kuat.
Berikut cara menghadapai pasangan yang berkarakter :
1. Perfeksionis :
- Mintalah ia menciptakan skala prioritas. Mana yang penting, mana yang agak penting, dan mana yang tidak penting.
- Tetapkan batas waktu.
- Hindari menyampaikan terserah. Cobalah berkata jujur. Katakan baik, kalau keputusan atau pilihan tersebut memang baik, begitu juga sebaliknya.
- Bantulah pasangan anda menetapkan sesuatu dengan pertanyaan yang sifatnya praktis. Misalnya : kalau beli yang ini untuknya apa ? ruginya apa ? Pertanyaan ibarat itu akan membantunya untuk mengalisa sesuai dengan skala prioritas yang sudah ia menetapkan sebelumnya.
- Beri sumbangan untuk keputusan atau pilihan yang diambil pasangan. Yakinkanlah bahwa keputusannya yaitu keputusan yang baik.
2. Mudah :
- Sebelum menentukan sesuatu atau mengambil keputusan, pancinglah untuk menimbang atau berpikir dari sudut pandang yang lain. Misalnya, ketika membeli sesuatu, berilah alternatif untuk mencari barag yang sama di toko yang lain.
- Ajak pasangan untuk keluar dari kepentingannya sendiri dan mulai merujuk ke orang lain.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Bila Si Perfeksionis Berpasangan Dengan Si Praktis"
Post a Comment