Memori adalah proses menyimpan informasi dan memanggilnya kembali. Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mensugesti baik persepsi dengan menyediakan kerangka rujukan, maupun berpikir. Menurut Schlessinger dan Groves, memori merupakan sistem yang sangat berstruktur, yang menjadikan organisme sanggup merekam fakta perihal dunia dan memakai pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.
Setiap ketika stimuli mengenai indera kita, setiap ketika pula stimuli itu direkam secara sadar atau tidak sadar. Sulit buat kita untuk mengetahui secara pasti, berapa rata-rata memori insan untuk menyimpan informasi. Menurut beberapa jago di antaranya :
- John Griffith, spesialis matematika, menyebutkan kapasitas otak insan ialah seratus triliun bit.
- John Neumann, spesialis informasi, menyebutkan kapasitas otak insan ialah 280 kuintiliun bit.
- Asimov, menandakan bahwa otak insan selama hidupnya sanggup menyimpan hingga satu kuidriliun bit informasi.
Memori melewati tiga proses, yaitu :
- Perekaman disebut juga encoding, ialah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal.
- Penyimpanan disebut juga storage, ialah memilih berapa usang informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa, dan di mana. Penyimpanan sanggup bersifat aktif maupun pasif. Penyimpanan bersifat aktif, apabila kita menambahkan informasi tambahan.
- Pemanggilan disebut juga retrieval, ialah penggunaan informasi yang disimpan.
Pemanggilan atau retrieval sanggup diketahui dengan empat cara yang merupakan jenis-jenis memori, yaitu :
- Pengingatan (Recall), ialah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbatim atau kata demi kata, tanpa petunjuk yang jelas.
- Pengenalan (Recognition). Agak susah untuk mengingat kembali sejumlah fakta, lebihmudah megenalnya kembali.
- Belajar lagi (Relearning). Menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
- Redintegrasi (Redintegration), ialah merekonstruksi seluruh masa kemudian dari satu petunjuk memori kecil.
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan perihal memori, yaitu :
1. Teori Aus (Disuse Theory).
Menurut teori Aus ini, memori hilang atau memudar alasannya waktu. Memori akan bisa kuat, jika dilatih terus menerus. William James dan Benton J. Underwood menyatakan bahwa semakin sering mengingat, makin buruk kemampuan mengingat seseorang. Tidak selalu waktu akan mengauskan memori. Seringkali kita masing mengingat tragedi puluhan tahun yang lalu, tetapi justru lupa dengan tragedi seminggu yang lalu.
2. Teori Interferensi (Interference Theory).
Menurut teori ini memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman ialah lukisan pada meja lilin atau kanvas tersebut. Dalam teori interferensi ini dikenal adanya tiga hambatan, yaitu inhibisi retroaktif (hambatan ke belakan), inhibisi proaktif (hambatan ke depan), dan kendala motivasional.
3. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory).
Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short term memory (STM, memori jangka pendek), kemudian dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long term memory (LTM, memori jangka panjang). Otak insan dianalogikan dengan komputer.
Sensory Storage lebih merupakan proses perseptual daripada memori. Ada dua macam memori yaitu :
- Memori ikonis, untuk materi yang kita peroleh secara visual.
- Memori ekosis, untuk materi yang masuk secara auditif atau melalui pendengaran.
Sensory Storage menjadikan kita melihat rangkaian sambar menyerupai bergerak, menyerupai ketika kita menonton film. Supaya sanggup diingat, informasi ini harus disandi (encoded) dan masuk pada short-term memory.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Memori, Bab Dari Sistem Komunikasi Intrapersonal"
Post a Comment