Sistem Komunikasi Intrapersonal

Sistem komunikasi intrapersonal atau disebut juga dengan proses pengolahan warta mencakup sensansi, persepsi, memori, dan berpikir. Dalam mengungkapkan stimuli yang berupa pesan komunikasi, masing-masing orang akan melahirkan balasan yang beraneka ragam. Walaupun insiden yang dihadapinya sama,
orang akan menanggapinya berbeda-beda, sesuai dengan keadaan dirinya. Secara psikologis sanggup dikatakan bahwa setiap orang mempersepsi stimuli sesuai dengan karakteristik personalnya. Dalam ilmu komunikasi dikatakan, bahwa pesan diberi makna berlainan oleh orang yang berbeda. Kata-kata tidak memiliki makna, oranglah yang memberi makna.

1. Sensasi.
Sensasi ialah proses menangkap stimuli. Atau dengan kata lain, sensasi ialah tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari kata 'sense' yang artinya alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Ketika alat-alat indera mengubah warta menjadi impuls-impuls saraf, maka terjadilah proses sensasi. Sensasi merupakan pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, yang terutama sekali bekerjasama dengan acara alat indera.
Fungsi alat indera dalam mendapatkan warta dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indera, insan sanggup memahami kualitas fisik lingkungannya. Melalui alat inderalah insan memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Sebagaimana pernyataan dari John Locke, bahwa tidak ada apa-apa dalam jiwa kita kecuali harus lebih dahulu lewat alat indera. Atau anggapan dari Berkeley, bahwa andaikata kita tidak memiliki alat indera, dunia tidak akan ada.
Kita mengenal lima alat indera yang disebut dengan panca indera, sedangkan dalam Psikologi disebutkan sembilan alat indera, yang mencakup penglihatan, pendengaran, kinestesis, vestibular, perabaan. temperatur, rasa sakit, perasa, dan penciuman. Kita sanggup mengelompokkannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi, yaitu :
  • Informasi dari luar (eksternal) diindera oleh eksteroseptor, contohnya oleh mata dan telinga.
  • Informasi dari dalam (internal) diindera oleh interoseptor, contohnya sistem peredaran darah.
  • Gerakan badan diindera oleh proprioseptor, contohnya organ vestibular.
Apa saja yang menyentuh alat indera, akan segera mengubah stimuli menjadi energi saraf untuk disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Agar sanggup diterima pada alat indera, stimuli harus cukup kuat. Batas minimal intensitas stimuli disebut ambang mutlak (absolute threshold). 

2. Persepsi.
Persepsi ialah proses memberi makna pada sensasi sehingga insan memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Persepsi merupakan pengalaman perihal obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan warta dan menafsirkan pesan.Persepsi menunjukkan makna pada stimuli inderawi. Menafsirkan makna warta inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori.
Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David Krech dan Richard S. Crutchfield merumuskan dalil perihal persepsi, yaitu :
  1. Persepsi bersifat selektif secara fungsional, artinya bahwa obyek-obyek yang menerima tekanan dalam persepsi, biasanya obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu yang melaksanakan persepsi.
  2. Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti.
  3. Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan.
  4. Obyek atau insiden yang berdekatan dalam ruang dan waktu mirip satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bab dari struktur yang sama.

3. Memori.
Memori ialah proses menyimpan warta dan memanggilnya kembali. Sedangkan menutur Schlessinger dan Groves, yang dimaksud dengan memori ialah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta perihal dunia dan memakai pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam menghipnotis baik persepsi maupun berpikr. Memori melewati tiga proses, yaitu :
  • Perekaman atau encoding ialah pencatatan warta melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal.
  • Penyimpanan atau storage ialah memilih berapa usang warta itu berada beserta kita, dalam bentuk apa dan di mana. Penyimpanan bisa bersifat aktif atau pasif. Penyimpanan bersifat aktif, apabila kita menambahkan warta tambahan.
  • Pemanggilan (retrieval) ialah memakai warta yang disimpan, atau dengan kata lain mengingat kembali. 

4. Berpikir.
Berpikir ialah mengolah dan memanipulasikan warta untuk memenuhi kebutuhan atau menunjukkan respon. Dalam berpikir akan dilibatkan semua proses, mulai dari sensasi, persepsi, hingga memori. Pertanyaan yang muncul ialah untuk apa orang berpikir ? Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan menghasilkan yang baru. Memahami realitas berarti menarik kesimpulan, meneliti banyak sekali kemungkinan klarifikasi dari realitas eksternal dan internal. Anita Taylor mendefinisikan berpikir sebagai proses penarikan kesimpulan. 

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sistem Komunikasi Intrapersonal"

Post a Comment