Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Proses Pedoman Strategis

Pemikiran strategis jauh lebih merupakan proses intuitif atau perasaan dibandingkan perencanaan jangka panjang atau taktis. Pada awalnya yang penting yakni memperoleh kesatuan pendapat di antara anggota tim administrasi mengenai sifat dan lingkup bisnis, prinsip yang akan menjadi dasar operasi bisnis, dan arah yang akan dituju sebagai suatu organisasi. 

Pemikiran strategis yakni arena untuk memimpikan masa depan tanpa harus dihambat oleh hal-hal praktis. Dengan kata lain, bukan saja diperbolehkan memproyeksikan menyerupai apakah bentuk organisasi di masa tiba tanpa perlu mengkuatirkan apakah hal itu sanggup dilaksanakan, tetapi memang perilaku menyerupai itulah yang diharapkan.

Unsur-unsur yang terlibat dalam proses fatwa strategis yakni :
  • Nilai-nilai, yang mewakili pendirian filosofis manajer yang bertanggung jawab untuk menuntun organsasi menuju jalan keberhasilan. Sebagian nilai tersebut bersifat tetap, menyerupai perilaku mengenai etika, kualitas, dan keselamatan. Dan sebagian nilai yang lain sifatnya berubah-berubah bergantung pada sifat bisnis yang dijalani, menyerupai respon terhadap konsumen, keberagaman produk atau jasa, dan profitabilitas.
  • Misi, yakni pernyataan yang menjelaskan konsep suatu organisasi, sifat bisnis yang dijalani, alasan keberadaan pemilik dalam bisnis tersebut, pihak yang dilayani, dan prinsip serta nilai yang dijadikan landasan untuk berbisnis.
  • Visi, yakni representasi dari apa yang diyakini sebagai bentuk suatu organisasi di masa depan dalam pandangan konsumen, karyawan, pemilik, dan stakeholder penting lainnya. Pernyataan visi sanggup tersendiri atau menjadi bab dari pernyataan misi organisasi.
  • Strategi, memperlihatkan arah yang harus dituju oleh suatu organisasi, sebagai pendorong, dan faktor utama lainnya yang akan membantu memilih produk, jasa, dan pasar dari produk di masa depan.

Proses fatwa strategis akan menghasilkan maksimal tiga pernyataan terpisah, yaitu pernyataan misi, pernyataan visi, dan pernyataan strategis. Bahwa ketiga pernyataan tersebut sanggup digabungkan menjadi dua atau bahkan satu pernyataan. Manfaat melihat dan mengetahui nilai, misi, visi, dan seni administrasi secara terpisah yakni untuk mengetahui apa wawasan yang sanggup diberikan. Selanjutnya akan sanggup diambil keputusan, apakah akan lebih menguntungkan kalau mengkombinasikan beberapa di antaranya atau seluruhnya, atau membiarkannya tetap terpisah. Setidaknya diharapkan satu pernyataan misi yang merupakan dokumen terpenting satu-satunya  yang akan dibentuk dalam proses perencanaan suatu organisasi.

Dewasa ini banyak diperkenalkan konsep-konsep gres yang memiliki implikasi strategis. Beberapa konsep tersebut menawarkan kontribusi pemanis yang positif terhadap teori dan praktek manajemen, sedangkan yang lainnya hanyalah menghidupkan kembali gagasan yang sudah ada, dengan nama yang baru. Salah satu konsep yang terkenal yakni MBO atau Management By Objectives.

Banyak organisasi beroperasi dengan berhasil memakai MBO (Management By Objectives) sebagai pendekatan terhadap perencanaan dengan atau tanpa harus memakai label khusus. Berfungsi atau tidaknya suatu alat tergantung pada orang yang menggunakannya. Alat administrasi tidak berbeda dari alat lain yang membutuhkan keterampilan. Untuk menggunakannya diharapkan training serta tindak lanjut yang efektif dan konsisten supaya sanggup diperoleh hasil yang diharapkan.

Selain dari konsep MBO (Management By Objective) tersebut, masih banyak lagi konsep administrasi yang diperkenalkan belakangan ini. Misalnya : TQM (Total Quality Management), reengineering (rekayasa ulang), benchmarking, dan competitive resourcing. Masing-masing dari konsep tersebut memiliki gagasan, alat, dan teknik unggul yang sanggup membantu memperbaiki praktek administrasi suatu organisasi.

Hampir semua konsep administrasi gres yang diperkenalkan akan menawarkan hasil yang bermanfaat kalau dipakai dengan perilaku menyerupai yang dianjurkan. Setiap konsep juga sanggup memiliki konsekuensi yang tidak memuaskan atau bahkan merusak kalau dipakai dengan tidak semestinya. 

Hal penting yang sanggup dikemukakan yakni bahwa fatwa strategis menjadi landasan bagi perencanaan strategis dan lebih bersifat intuitif. Pemikiran strategis mengarah kepada perspektif, sementara perencanaan jangka panjang mengarah kepada posisi, sedangkan perencanaan taktis mengarah kepada performa. Pemikiran strategis mengarah kepada nilai, iman filosofis para manajer yang bertugas manuntun organisasi untuk menuju keberhasilan,  misi menyerupai konsep keseluruhan suatu organisasi, visi menyerupai apakah penampilan organisasi di masa depan, dan seni administrasi menyerupai arah mana yang harus dituju oleh suatu organisasi.

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Proses Pedoman Strategis"

Post a Comment