Gunung Kinabalu terletak di pecahan utara Pulau Kalimantan atau tepatnya di akrab Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Gunung yang mempunyai ketinggian 4.101 meter di atas permukaan bahari tersebut termasuk jenis strato volcano, dan termasuk dalam pecahan Taman Nasional Gunung Kinabalu yang mempunyai luas sekitar 4.343 kilometer persegi. Taman Nasional Gunung Kinabalu berawal dari catatan pendakian Sir Hugh Low tahun 1851. Pada tahun 1962 pemerintah Malaysia mendirikan Sabah Park dengan tujuan untuk pelestarian alam. ilmu pengetahuan, dan sejarah biar sanggup dinikmati masyarakat umum. Pada tahun 1964 Sabah Park berubah nama menjadi Kinabalu Park.
Gunung Kinabalu mempunyai keunikan tersendiri. Selain mempunyai banyak puncak, menyerupai Lows Peak, Lows Gully, King George Peak, King Edward Peak, Phalus Peak, Maslow Peak, Ugly Sister Peak, Kinabalu South Peak, St. Johns Peak, Alexandra Peak, St. Andrews Peak, West Peak, Dewalt Peak, Victoria Peak, Tsukushi Peak, Cirque Peak, North Peak, dan No Name Peak sepanjang perjalanan pendakian akan melewati hutan tipe Montana hingga tipe bebatuan sub alpine.
Pendakian ke puncak Kinabalu (Lows Peak) sanggup dilakukan melalui jalur Timpohon, Kota Kinabalu. Untuk hingga ke Timpohon, kalau dari Indonesia sanggup melalui Kota Tarakan Kalimantan Utara menuju Nunukan. Selanjutnya dari Nunukan Kalimantan Utara perjalanan dilanjutkan menuju Tawau yang terletak di selatan Sabah Malaysia yang sanggup ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam. Dari Tawau perjalanan dilanjutkan menuju Kinabalu Park selama lebih kurang 11 jam. Sesampai di Kinabalu Park butuh waktu sekitar 15 menit perjalanan untuk hingga ke Timpohon (Timpohon Gate). Dari Timpohon inilah pendakian ke Lows Peak, puncak Kinabalu mulai dilakukan.
Pendakian dari Timpohon Gate menuju shelter I, Pondok Kandis, sanggup ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Selanjutnya dari Pondok Kandis menuju shelter II, Pondok Ubah, ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Dari Pondok Ubah menuju shelter III, Pomdok Lowii, sanggup ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Perjalanan selanjutnya dari Pondok Lowii menuju shelter IV, Pondok Mempening, sanggup ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Di sekitar Pondok Mempening ini sanggup dijumpai banyak bajing yang beekeliaran. Dari Pondok Mempening menuju shelter V, Pondok Villosa, medan yang dilalui agak landai, sanggup ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Selanjutnya dari Pondok Villosa menuju shelter VI, Layang-layang Hut, sanggup ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Dari Layang-layang Hut pendakian di lanjutkan menuju Laban Rata (Laban Rata Resthouse) yang ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Di Laban Rata ini terdapat penginapan dan restoran yang dilengkapi dengan kemudahan air panas. Di sekitar Laban Rata pendaki tidak diijinkan untuk mendirikan tenda, memasak, menciptakan perapian, dan acara pendakian lain. Makara jikalau anda, para pendaki Gunung Kinabalu, ingin bermalam di Laban Rata sebaiknya bawalah uang yang cukup, untuk sanggup menikmati kemudahan yang cukup glamor di Laban Rata Resthouse. Di Taman Nasional Gunung Kinabalu ini memang mengatakan dua macam wisata trekking, adalah Laban Rata dan Lows Peak.
Perjalanan pendakian ke Lows Peak dilanjutkan. Dari Laban Rata menuju Gunting Lagadan ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Dari Gunting Lagadan menuju Sayat-sayat Hut ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Selanjutnya perjalanan dari Sayat-sayat Hut menuju Lereng South Peak akan melalui medan berbatu yang agak datar, yang sanggup ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Dari Lereng South Peak menuju Ugly Sister Peak ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Dari Ugly Sister Peak ini pendaki akan sanggup melihat King George Peak dan St. Johns Peak. Selanjutnya pendakian ke Lows Peak, puncak Kinabalu, berketinggian 4.101 meter di atas permukaan bahari sanggup ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam dari Ugly Sister Peak ini. Lows Peak berbentuk piramid runcing. Sepanjang perjalanan ke puncak terdapat lintasan tali untuk pengaman bagi para pendaki biar tidak tergelincir dikala menuju puncak.
Taman Nasional Gunung Kinabalu merupakan Pusat Keragaman Tanaman Se-Asia Tenggara, dan mewakili keragaman tumbuhan dari beberapa wilayah menyerupai Himalaya, China, Australia, dan Malaysia. Di sini sanggup ditemui tumbuhan Nepenthes rajah (Kantong Semar terbesar di dunia), Rafflesia keithii, yang bunganya berdiameter hingga 170 centimenter, dipterocarp, rhododendron, dan lain-lain. Selain tanaman, di Taman Nasional Gunung Kinabalu juga sanggup ditemui banyak sekali binatang menyerupai banyak sekali jenis burung : Mountain Bush Warbler, Kinabalu Friendly Warbler, Palefaced Bilbul, serta banyak sekali jenis mamalia : Mountain Blackeyes, Mountain Squirrels, Tree Shrews, dan Kelelawar. Selain banyak sekali jenis tumbuhan dan binatang tersebut, di Taman Nasional Gunung Kinabalu juga sanggup ditemui sumber air panas (Poring Hot Springs) yang mengandung belerang, dengan bak pemandian bergaya Jepang.
Meskipun jalur pendakian Gunung Kinabalu ini tidak terlalu sulit dengan jalan yang lebar, tapi bagi pendaki gunung dari Indonesia, yang mempunyai tinggi rata-rata orang Melayu, perjalanan ke puncak Gunung Kinabalu terasa agak merepotkan. Hal ini disebabkan lantaran di sepanjang perjalan akan melalui tangga-tangga beton, dengan standar anak tangga orang barat, sehingga terasa terlalu tinggi untuk ukuran orang Indonesia.
Selamat melaksanakan pendakian.
Selamat melaksanakan pendakian.
0 Response to "Pendakian Gunung Kinabalu"
Post a Comment