1. Otak.
Hewan-hewan dengan sistem saraf sentra mempunyai reaksi yang cepat terhadap perubahan di sekitarnya. Pada masa embrio sistem saraf sentra merupakan suatu tabung yang tersusun dari jalinan neuron dan sel-sel lainnya. Satu ujungnya tumbuh menggembung dan membengkok membentuk otak. Sistem saraf sentra bekerjasama dengan semua serabut saraf tubuh.
![]() |
sumber : Science Booth |
Otak embrio pada hewan-hewan bertulang punggung banyak persamaannya, yaitu tersusun dari tiga tempat menggembung yang disebut :
- Otak depan, yang terdiri dari otak besar dan lobus olfaktorius. Otak besar untuk mencar ilmu dan gerakan yang disadari. Ujung otak depan khusus berfungsi sebagai lobus pembau.
- Otak tengah, sebagai lobus penglihat.
- Otak belakang, sebagai otak kecil yang berfungsi untuk keseimbangan dan koordinasi gerakan.
Daerah yang menggembung atau lobus mempunyai fungsi masing-masing, dan mendapatkan gosip dari alat-alat indera khusus.
Ukuran lobus pada otak binatang akan berkembang sesuai dengan fungsinya. Misalnya buaya yang memerlukan penciuman yang kuat, maka lobus olfaktoriusnya lebih berkembang. Pada manusia, otak besarnya mempunyai ukuran yang bersar, mempunyai lipatan-lipatan untuk memperluas permukaan untuk tempat badan neuron. Bagian permukaan otak besar berwarna kelabu, sedangkan bab tengahnya berwarna putih alasannya ialah banyak mengandung serabut-serabut saraf terutama akson dan dendrit.
Daerah-daerah utama otak yang berkembang bekerjasama dengan alat-alat indera di bab kepala. Medula penting peranannya sebagai sentra pengatur denyut jantung, temperatur tubuh, dan kecepatan pernapasan. Otak kecil mengontrol keseimbangan dan pergerakan. Otak tengah berkenaan denagn refleks yang melibatkan penglihatan. Bagian terbesar otak yaitu otak besar, yang terdiri dari dua belahan, yaitu serpihan otak kiri dan serpihan otak kanan. Dua serpihan otak tersebut tidak selalu bekerja sama baiknya. Belahan otak kiri mengontrol tubuh bab kanan, sedangkan serpihan otak kanan mengontrol tubuh bab kiri. Pada otak besar terdapat daerah-daerah yang berkenaan dengan intelegensia, memori, kemampuan nalar, dan ketrampilan.
2. Sumsum Spinal.
Sumsum spinal tersusun berupa bumbung sambung menyambung yang mengisi akses dalam susunan ruas tulang punggung. Dari antara dua ruas keluar saraf spinal berpasang-pasangan. Sumsum spinal terdiri dari beribu-ribu neuron. Bagian tepi berwarna putih yang merupakan kumpulan serabut-serabut saraf, sedangkan bab tengah berwarna kelabu yang merupakan kumpulan tubuh sel (kecuali tubuh sel ganglion akar dorsal). Sumsum spinal berkaitan dengan :
- Kegiatan refleks.
- Menghubungkan impuls sensoris dari kulit dan otot-otot ke otak.
- Membawa impuls motoris dari otak ke otot-otot tubuh dan otot-otot anggota tubuh.
3. Sistem Saraf Tepi.
Macam sistem saraf tepi pada mamalia sesuai dengan macam sistem saraf sentra yang utamanya. Saraf otak berkenaan dengan otak, saraf spinal berkenaan dengan sumsum spinal, Sejumlah duabelas pasang saraf bekerjasama dengan pusat-pusat saraf di otak. Kedua belas saraf otak tersebut berpasangan dan tidak serupa satu sama lain. Beberapa pasangan saraf hanya bersifat sensoris, yang berfungsi sebagai pembau, pendengar, dan pengecap. Beberapa pasangan saraf lainnya bersifat motoris saja, menyerupai saraf pencetus mata dan saraf bawah lidah. Sisanya bersifat campuran, menyerupai saraf kembara dan saraf wajah. Sejumlah tigapuluh satu pasang saraf spinal keluar dari sumsum spinal di antara ruas-ruas tulang punggung dan semuanya bersifat campuran, yaitu sensoris dan motoris.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Sistem Saraf Pusat"
Post a Comment