Beberapa Hambatan Dalam Melakukan Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat harus dimasukkan secara pribadi dan mudah dalam administrasi pemerintahan. Sehingga diharapkan setiap pimpinan satuan kerja pribadi sanggup mengetahui aktivitas kasatmata dari setiap aspek dan permasalahan kiprah di lingkungan satuan organisasi atau satuan kerja masing-masing. Bilamana terjadi penyimpangan sanggup pribadi dan segera mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindakan seperlunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Pelaksanaan pengawasan menempel oleh pimpinan satuan kerja harus dilakukan secara berjenjang ke bawah. Kemudian supaya hal itu terwujud, dalam melaksanakan pengawasan menempel para pimpinan atau atasan pribadi harus memiliki :
  • Kemampuan untuk melaksanakan pengawasan, baik kemampuan manajerial maupun penguasaan teknis perihal aktivitas yang dilaksanakan bawahan.
  • Kemauan, tekad, dan keberanian untuk melaksanakan pengawasan dan melaksanakan tindak lanjutnya.
  • Kesungguhan dan kecermatan melaksanakan secara kasatmata aktivitas pengawasan yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam manajemen pemerintahan masih ditemukan terdapat beberapa kelemahan, akan tetapi apabila pimpinan atau atasan pribadi memiliki kemauan, kesungguhan dan kemampuan melaksanakan pengawasan melekat, maka pelaksanaan segala urusan pemerintahan umum dan pembangunan akan berlangsung secara efisien dan efektif serta berdaya guna dan berhasil guna. Dengan demikian, pengawasan menempel yang dilakukan oleh pimpinan atau atasan pribadi setidak-tidaknya akan bermanfaat mencegah dan memberantas penyalahgunaan wewenang, penyelewengan, pemborosan, dan kebocoran kekayaan dan tidak terlibatnya pimpinan atau atasan pribadi dalam aktivitas yang negatif itu. Dari hasil pengawasan menempel diharapkan sanggup diambil  langkah-langkah pengamanan sebelum kegiatan-kegiatan negatif berlangsung secara berlarut-larut.

Dalam rangka pelaksanaan pengawasan menempel secara efektif dan efisien, setiap pimpinan atau atasan lagsung perlu mengetahui sarana dan sistem pengawasan yang diperlukannya. Dalam melaksanakan pengawasan melekat, para pimpinan atau pejabat yang terkait seringkali mengalami banyak kendala. Beberapa hambatan dimaksud antara lain yaitu :
  • Penempatan pimpinan yang kurang tepat, sehingga merupakan pimpinan yang kurang atau tidak menguasai teknis pelaksanaan pekerjaan bawahannya.
  • Persekongkolan atau pimpinan ikut mencicipi atau terlibat dari hasil penyalahgunaan wewenang atau penyelewengan bawahannya.
  • Perasaan enggan melaksanakan pengawasan, sebab beranggapan sudah ada pengawasan fungsional yang harus dilaksanakan oleh pegawapemerintah pemerintah yang kiprah pokoknya melaksanakan pengawasan.
  • Adanya perasaan tidak tega untuk menindak bawahan sendiri.
  • Adanya rasa takut akan timbulnya reaksi, sebab pimpinan memiliki kelemahan sendiri yang mungkin akan dibongkar oleh bawahannya.
  • Hasil pengawasan menempel dari seorang pimpinan tidak segera mendapat tindak lanjut sebab hal tersebut merupakan wewenang pimpinan unit kerja yang lebih tinggi.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pengawasan menempel tersebut, maka untuk membudayakan pengawasan menempel bagi para pimpinan atau atasan langsung, selain kesadaran, harus dikembangkan juga perilaku berusaha untuk :
  • Mempelajari teknis pekerjaan bawahan dan teknis pelaksanaan pengawasan.
  • Menghindari aneka macam kelemahan, persekongkolan dan ikut serta secara pribadi atau tidak pribadi dalam penyelewengan, penyalahgunaan wewenang, dan lain-lain oleh bawahan, serta tidak ikut menikmati hasil dari aktivitas bawahan yang keliru, baik sengaja maupun tidak sengaja.
  • Meningkatkan kemauan, tekad, dan keberanian untuk melaksanakan pengawasan dan mengambil langkah-langkah tindak lanjutnya.
  • Melakukan pengawasan menempel bukan sebagai aktivitas mencari-cari kesalahan bawahan, tetapi lebih diarahkan pada perjuangan untuk melaksanakan training dan bimbingan.
  • Secara sungguh-sungguh dan cermat dalam melaksanakan pemantauan, investigasi dan penilaian terhadap cara dan hasil kerja bawahan.
  • Melaksanakan pengawasan menempel tidak semata-mata secara formal, tetapi juga secara informal sehingga bawahan secara tidak pribadi mengalami proses pemeriksanaan.
  • Melaksanakan aktivitas pengawasan menempel secara terus menerus atau periodik, meskipun tidak terdapat tanda-tanda adanya penyalahgunaan wewenang atau penyelewengan.
  • Mencari masukan dan info mengenai cara kerja bawahan dengan tetap waspada terhadap kemungkinan adanya fitnah yang sanggup berakibat pada kekeliruan dalam mengambil keputusan dan tindak lanjut.
Pengawasan menempel sanggup terjadi (berlangsung) sebab adanya :
  • Sistem pengendalian administrasi yang diciptakan oleh pimpinan.
  • Para perugas yang melaksanakan sistem pengendalian administrasi tersebut.
  • Pimpinan yang selalu menjaga semoga seluruh petugasnya melaksanakan sistem pengendalian administrasi secara benar dan lengkap.
  • Penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan periodik mengenai apakah sistem tersebut masih memenuhi kebutuhan dalam menjadikan pengawasan menempel dalam operasi dan selanjutnya melaksanakan koreksi apabila diperlukan.
Peranan pimpinan dalam pengawasan menempel sangat menentukan. Oleh karenanya, seorang pimpinan yang melaksanakan pengawasan menempel harus diartikan sebagai :
  • Mengawasi bawahan.
  • Menciptakan dan/atau mengawasi sistem pengendalian manajemen.
  • Melakukan koreksi.
Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Beberapa Hambatan Dalam Melakukan Pengawasan Melekat"

Post a Comment