Dasar Perencanaan Strategis

Menurut George L. Morrisey, dalam proses perencanaan, seorang manajer harus melalui tiga fase yang masing-masing fase dicirikan dengan kerangka berpikir yang sama sekali berbeda. Ketiga fase dalam proses perencanaan tersebut yakni sebagai berikut :

  1. Fase pertama yakni aliran strategis, yang lebih memfokuskan pada aspek intuitif proses mengarah pada pengembangan misi, visi, dan seni administrasi organisasi. Fase ini dirancang untuk membuat perspektif masa depan organisasi sekaligus membangun pondasi yang menjadi dasar bagi semua keputusan penting yang akan dibuat. Pemikiran strategis akan mengarah pada perspektif.
  2. Fase kedua yakni perencanaan jangka panjang, yang menuntut kombinasi intuisi dengan aliran analitis yang mengarah pada proyeksi posisi masa depan organisasi yang ingin diraih. Fase ini dirancang untuk mengabsahkan dan mengaktifkan misi, visi dan seni administrasi yang dibentuk selama fase pertama. Perencanaan jangka panjang akan mengarah pada posisi.
  3. Fase ketiga yakni perencanaan taktis, yang terutama merupakan pendekatan analitis dengan intuisi sebagai embel-embel mengarah pada tindakan spesifik yang mensugesti kinerja organisasi kini ini. Fase ini dirancang untuk memproduksi hasil jangka pendek yang diharapkan untuk menjalankan misi organisasi dan meraih posisi masa depan yang telah diproyeksikan. Perencanaan taktis akan mengarah pada performa. 

1. Pemikiran Strategis.
Pemikiran strategis organisasional yakni koordinasi pikiran-pikiran kreatif menjadi suatu perspektif bersama yang memungkinkan organisasi melangkah ke masa depan dengan suatu perilaku untuk memenuhi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Tujuan aliran strategis yakni membatu mengeksploitasi tantangan-tantangan baik yang sanggup diramalkan maupun yang tidak. Pemikiran strategis membentuk dasar bagi pengambilan keputusan strategis. Tanpa dasar ini, keputusan dan tindakan setelahnya kemungkinan akan terpecah-pecah dan tidak sejalan dengan kesehatan organisasi dalam jangka panjang.
Pemikiran strategis penting alasannya yakni :
  • Pertimbangan yang sehat, walaupun kerap menurut info yang tidak memadai, yakni satu-satunya hal terpenting yang sanggup diharapkan oleh organisasi dari manajernya.
  • Agar efektif, pertimbangan kolektif bergantung pada pembuat keputusan kunci di organisasi yang mempunyai visi yang terang dan konsisten mengenai arah organisasi di masa depan.
  • Visi organisasi lebih didasarkan pada bagaimana pembuat keputusan kunci ini melihat dan merasa, bukan pada hasil dari analisis sitematik manapun.
  • Pemikiran strategis memasukkan nilai-nilai, misi, visi, dan startegi yang cenderung menjadi unsur yang intuitif daripada analitis.
  • Pencapaian janji atas unsur-unsur ini di antara anggota tim administrasi merupakan prasyarat yang penting bagi perencanaan yang efektif.

2. Perencanaan Jangka Panjang.
Perencanaan jangka panjang meliputi penerapan intuisi dan analisis untuk memilih posisi yang perlu dicapai organisasi di masa depan. Perencanaan jangka panjang kerap merupakan ekstrapolasi sejarah, pemroyeksian hasil di masa depan menurut pengalaman ketika ini dan di masa lampau. Perencanaan jangka panjang yakni proses yang mempersatukan tim administrasi untuk menerjemahkan misi, visi, dan seni administrasi menjadi hasil yang konkret di masa depan.
Perencanaan jangka panjang penting alasannya yakni :
  • Membuat manajer tetap terfokus pada masa depan, selain juga pada masa kini.
  • Memperkuat prinsip-prinsip yang termuat di dalam misi, visi, dan seni administrasi organisasi.
  • Mendorong perencanaan dan komunikasi lintas fungsional.
  • Membangun jembatan untuk proses perencanaan taktis jangka pendek.
  • Mendorong manajer untuk melihat perencanaan dari perspektif makro.
  • Menghemat waktu, mengurangi konflik, dan meningkatkan daya juang manusia.

3. Perencanaan Taktis.
Perencanaan taktis yakni keterlibatan terus-menerus para manajer dan karyawan inti untuk menghasikan planning bagi keseluruhan organisasi maupun unit-unit individual mereka. Tujuan perencanaan taktis yakni untuk memastikan bahwa performa organisasional untuk membuahkan hasil jangka pendek konsisten dengan arah strategis organisasi serta memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seefektif mungkin.
Perencanaan taktis penting alasannya yakni :
  • Menerjemahkan aliran strategis dan perencanaan jangka panjang menjadi hasil-hasil khusus yang sanggup diukur.
  • Menekankan perencanaan tim sehingga anggota penerima ikut merasa mempunyai planning itu dan hasil-hasil yang diproyeksikannya.
  • Merupakan sarana untuk melakukan planning jangka pendek dan memastikan pemahaman dan komitmen terhadap planning itu.
  • Bersifat analitis dengan pementingan pada pengambilan keputusan menurut data.
  • Lebih terfokus dan spesifik pada intern organisasi.
  • Dapat dipakai sebagai proses terus menerus dalam menangani problem atau kesempatan selain untuk menetapkan planning tahunan.
  • Merupakan sumber info yang vital sebelum persiapan anggaran.
  • dapat dipakai secara efektif oleh kontributor perseorangan maupun oleh unit kerja, departemen, divisi, dan keseluruhan organisasi.
Perencanaan taktis yakni proses yang membantu untuk memburu kesempatan berharga, memperbaiki hasil kerja, menghindari atau meminimalkan kerugian, dan menunjukkan masukan berkelanjutan sehingga manajer sanggup mengambil tindakan perbaikan kalau memang diperlukan.

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dasar Perencanaan Strategis"

Post a Comment