Penyebab Dan Pencegahan Osteoporosis

Osteoporosis atau tulang keropos sanggup terjadi pada siapa saja. Pada dasarnya tulang keropos merupakan suatu penyakit degeneratif, artinya penyakit tersebut tiba seiring dengan pertambahan usia atau kondisi fisik yang semakin menurun. Dalam keadaan tertentu, osteoporosis bisa terjadi pada siapapun, di usia berapapun kalau dalam tubuh seseorang tersebut terdapat faktor pemicunya. Misalnya saja adanya gangguan perembesan zat kalsium atau vitamin D salam tubuh seseorang. Kalsium dan vitamin D mempunyai tugas penting dalam proses pembentukan tulang yang baru, yang biasa disebut dengan regenerasi tulang.

Selain dianggap sebagai penyakit usia tua, osteoporosis juga sering dianggap sebagai penyakit kaum perempuan. Osteoporosis memang dikenal sebagai penyakit perempuan, hal ini dikarenakan resiko yang dihadapi wanita jauh lebih tinggi, terutama pada wanita yang sudah menopause. Namun begitu bukan berarti kaum laki-laki tidak bisa terkena osteoporosis. 

Pada tulang, menyerupai pada jaringan tubuh lainnya, selalu terjadi pergantian sel-sel. Sel yang telah rusak akan diganti dengan sel-sel yang baru. Proses penggantian itu disebut bone remodeling, yang berlangsung semenjak kelahiran sampai kematian. Osteoporosis terjadi lantaran adanya ketidakseimbangan  pada proses bone remodeling, artinya jumlah sel pengganti yang diproduksi jauh lebih sedikit daripada jumlah sel yang rusak. Akibatnya masa dan kepadatan tulang akan menjadi keropos dan ringkih sehingga gampang patah. Selain menyerang orang tua, osteoporosis juga sanggup terjadi pada orang yang lebih muda, bahkan pada anak-anak. Penyebabnya yaitu faktor hormonal atau menopause dini atau penyakit lain yang menimbulkan gangguan metabolisme yang berafiliasi dengan kesehatan tulang, menyerupai gangguan perembesan vitamin D atau kalsium. 

Ada dua macam osteoporosis (tulang keropos), yaitu :
  1. Osteoporosis primer, yang disebabkan oleh faktor hormonal dan genetis. Dari hasil penelitian, secara genetis, wanita ras Asia mempunyai resiko lebih tinggi terjangkit osteoporosis dibandingkan dengan ras lain.
  2. Osteoporosis sekunder, berafiliasi dengan penyakit lain yang menimbulkan gangguan metabolisme. Gaya hidup tidak sehat juga sangat berperan. Misalnya, jarang berolah raga.

Hubungan osteoporosis dengan :
  • Menopause. Saat terjadi menopause, hormon estrogen yang dihasilkan tubuh menurun lantaran indung telur sudah tidak bereproduksi. Padahal hormon estrogen inilah yang mempertahankan tingkat bone remodeling biar tetap berjalan normal. Penurunan hormon estrogen menciptakan siklus bone remodeling menjadi tidak seimbang sehingga menimbulkan terjadinya osteoporosis.
  • Kehamilan dan menyusui. Ibu hamil dan menyusui membutuhkan kalsium dan vitamin D yang lebih besar daripada wanita pada umumnya. Selain untuk dirinya, ia juga membutuhkan zat-zat tersebut untuk sang bayi. Kaprikornus apabila konsumsi kalsium dan vitamin D tidak ditingkatkan, tubuh tidak akan bisa menyediakan pengganti bagi sel-sel yang rusak dan akan memperlambat proses bone remodeling. 
  • Berat badan. Osteoporosis memang berkaitan dengan berat seseorang. Orang yang terlalu kurus lebih rentan terhadap tulang keropos daripada orang gemuk. Karena berat tubuh seseorang akan menjadi beban yang akan menguatkan tulang. Hanya saja yang perlu diperhatikan bahwa mempunyai tubuh yang terlalu gemuk juga tidak baik untuk kesehatan.

Pencegahan, merupakan hal yang penting. Pengetahuan perihal osteoporosis hendaknya dipahami semenjak usia remaja, sampai bisa melaksanakan pencegahan. Terutama pencegahan terhadap penyakit osteoporosis sekunder. Berikut beberapa cara pencegahan osteoporosis yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut :
  • Konsumsi masakan yang cukup mengandung kalsium dan vitamin D yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
  • Berolah raga secara teratur. Olah raga mempunyai peranan yang sangat untuk mengurangi resiko seseorang terjatuh sehingga megakibatkan patah tulang. Karena olah raga sanggup meningkatkan massa dan kekuatan tulang, menciptakan otot kuat, meningkatkan keseimbangan, menjadikan tubuh bugar, dan mengurangi kemungkinan depresi.
  • Hindari kebiasaan jelek yang sanggup merusak kesehatan.
  • Berkonsultasi dengan dokter atau orang yang andal kalau mengalami keluhan permasalahan tulang biar menerima penanganan secepatnya.
  • Melakukan investigasi dan pengobatan yang berkaitan dengan kepadatan tulang atau bone mass density.

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penyebab Dan Pencegahan Osteoporosis"

Post a Comment