Peranan Pimpinan Dalam Pengawasan Melekat

Peranan adalah bab dari kiprah utama yang harus dilaksanakan. Sedangkan pimpinan artinya ialah orang yang memimpin atau seseorang yang menjalankan fungsi kepemimpinan atau orang yang berfungsi memimpin, atau orang yag membimbing atau menuntun. Yang dimaksud dengan fungsi  adalah suatu lingkungan kerja tertentu dalam kaitannya dengan keseluruhannya. Dalam hubungannya dengan negara, fungsi itu disebut jabatan.

Sehingga yang dimaksud dengan pimpinan adalah seseorang yang menjalankan fungsi kepemimpinan. Jadi, peranan pimpinan  adalah seseorang yang memiliki jabatan dan kiprah utama yang harus dilaksanakan dalam memimpin, menuntun dalam lingkungan kerja tertentu. 

Kepemimpinan ialah sesuatu yang menempel pada diri seorang pemimpin, oleh lantaran itu, kepemimpinan selalu dikaitkan dengan pembawaan, kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan yang mana kesemuanya itu mengarah kepada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. 

Ciri-ciri kepemimpinan yang baik berdasarkan para andal :

1. Orway Tead.
Orway Tead menyampaikan bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
  • Energi jasmani dan rohani.
  • Entusiasme  atau perhatian yang besar.
  • Ramah tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati.
  • Kepastian akan maksud dan arah tujuan.
  • Integritas atau langsung yang kuat.
  • Mudah menetapkan keputusan.
  • Cerdas.
  • Kecakapan mengajar.
  • Keyakinan.

2. Chester I. Bannard.
Chester I. Bannard beropini bahwa kepemimpinan memiliki dua aspek, yaitu :
  1. Kelebihan individual dalam bidang teknik kepemimpinan. 
  2. Keunggulan langsung dalam hal ketegasan, keuletan, kesadaran dan keberhasilan.

3. Ir. Soekarno.
Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia, mengemukakan bahwa landasan pimpinan itu harus meliputi tiga sifat, yaitu :
  • Sifat Ratu, yaitu bijaksana dan adil.
  • Sifat Pandito, yaitu waspada dan berilmu menjangkau ke masa depan dengan segala kemungkinannya, sence of anticipation.
  • Sifat Petani, yaitu seadanya, jujur, tanpa mengharapkan yang bukan-bukan.

4. Ki Hajar Dewantoro.
Ki Hajar Dewantoro merumuskan dasar kepemimpinan guru dalam pendidikan, yang sanggup diterapkan pula dalam bidang lain khususnya dalam pemerintahan, yaitu sebagai berikut :
  • Tut Wuri Handayani, yaitu dari belakang menumbuhkan daya tarik.
  • Ing Madya Mbangun Karsa, yaitu di tengah-tengah membangunkan kemauan.
  • Ing Ngarsa Sung Tulada, yaitu di muka memberi suri tauladan.

5. DR. Roeslan Abdulgani.
DR. Roeslan Abdulgani mengemukakan bahwa persyaratan kepemimpinan menyangkut bidang perwatakan, kepribadian, kejiwaan, ilmu pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku. Kesemuanya itu pada hakekatnya berpusat kepada satu inti dilema kepemimpinan, yaitu harus dimilikinya kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan mereka yang dipimpin. Kelebihan-kelebihan yang dimaksud meliputi :
  • Kelebihan dalam modal dan akal.
  • Kelebihan dalam jiwa dan semangat.
  • Kelebihan dalam ketajaman telaah dan persepsi.
  • Kelebihan dalam ketekunan dan keuletan jasmaniah.
Hanya dengan kelebihan-kelebihan itulah akan sanggup terjaga kewibawaan pimpinan dan terpelihara ketaatan dari yang dipimpinnya.

Sifat-sifat dan ciri-ciri kepemimpinan ibarat tersebut di atas ialah sangat penting dimiliki oleh seoarang pemimpin dalam pelaksanaan pengawasan melekat, oleh lantaran pimpinan inilah yang ditugaskan untuk melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya, sehingga bawahan sanggup bekerja dengan baik dan berdisiplin serta mengetahui segala seluk beluk organisasi atau instansi yang dipimpinnya. Dengan begitu seluruh pegawanegeri yang dipimpinnya sanggup diketahui kekurangan-kekurangan, penyimpangan-penyimpangan yangada dan sekaligus sanggup mengatasi segala permasalahan, dan memecahkannya. Sehingga apa yang telah direncanakan atau apa yang telah dicita-citakan oleh organisasi tersebut sanggup dicapai dengan baik..

Pengawasan menempel memiliki sifat pencegahan atau preventif lantaran itu peranannya sangat penting dalam mencegah kebocoran dan bentuk-bentuk penyelewengan lainnya yang serupa yang sanggup mengurangi keberhasilan bahkan sanggup menggagalkan pembangunan. Pengawasan atasan terhadap bawahannya disebut sebagai bab penting dari pengawasan melekat, lantaran :
  • Adanya sarana pengawasan menempel yang diciptakan oleh pimpinan atau atasan.
  • Adanya para petugas yang melaksanakan sarana (sistem) tersebut.
  • Pimpinan atau atasan yang terus menerus melaksanakan pengawasan biar petugas-petugasnya secara utuh melaksanakan sarana tersebut dan melaksanakan pengawasan terhadap sistem yang telah ada bila diperlukan.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka jelaslah bagaimana pentingnya pimpinan atau atasan dalam terciptanya pengawasan melekat. 

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peranan Pimpinan Dalam Pengawasan Melekat"

Post a Comment