Pengertian oposisi dalam logika yaitu pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan tersebut diartikan sebagai kekerabatan logis, yaitu kekerabatan yang di dalamnya terkandung adanya suatu evaluasi benar atau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan. Dengan menurut adanya perbandingan (perbedaan) tersebut, maka oposisi dibedakan menjadi dua macam, yaitu oposisi satu term atau oposisi sederhana dan oposisi dua term atau oposisi komplek.
Yang dimaksud dengan oposisi satu term atau oposisi sederhana yaitu oposisi yang berupa kekerabatan logis antara dua pernyataan tunggal atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitas atau kuantitas atau berbeda kedua-duanya. Contohnya : Semuanya yaitu pengajar. Term satu-satunya tersebut merupakan predikat dari sesuatu yang ditunjuk, atau hal yang menandakan dalam pernyataan tersebut, yaitu pengajar. Proposisi dalam pola tersebut tidak sanggup dikatakan sebagai proposisi kategoris alasannya tidak memiliki subyek. Pernyataan dalam pola tersebut dihubungkan secara logis dengan bentuk pernyataan lain yang sama term-nya, tetapi beda kuantitas dan kualitasnya, yaitu : Ada sebagaian yang tidak pengajar. Hubungan dua pernyataan tunggal itu disebut dengan oposisi sederhana.
Ada empat macam pernyataan tunggal dengan term yang sama yang diperbandingkan atau yang dihubungkan dalam oposisi sederhana, yaitu pernyataan universal afirmatif (Ax.Px), pernyataan universal negatif (Ax.-Px), pernyataan partikular afirmatif (Ex.Px), dan pernyataan partikular negatif (Ex.-Px), yang menurut perbedaan dan persamaan antara kuantitas dan kualitasnya, maka oposisi sederhana sanggup dibedakan menjadi :
- Oposisi Kontraris atau Kontrari, yaitu pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya. Dirumuskan dengan : Ax.Px : Ax.-Px dan aturan yang dipakai yaitu apabila pernyataan yang satu benar yang lain niscaya salah, dan apabila pernyataan yang satu salah maka yang lain sanggup juga benar sanggup juga salah. Contoh : Jika Ax.Px : Semuanya yaitu pengajar, yaitu benar maka Ax.-Px : Semuanya tidak ada yang pengajar, yaitu salah
- Oposisi Subkontraris atau Subkontrari, yaitu pertentangan antara dua pernyataan partikular atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya. Dirumuskan dengan : Ex.Px : Ex.-Px dan aturan yang dipakai yaitu apabila pernyataan yang satu salah yang lain sanggup diakui benar dan apabila pernyataan yang satu benar maka yang lain sanggup benar sanggup juga salah. Contoh : Jika Ex.Px : Sebagian yaitu pengajar,adalah benar maka Ex.-Px : Sebagian bukan pengajar, yaitu sanggup benar sanggup juga salah.
- Oposisi Kontradiktoris atau Kontradiksi, yaitu pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya. Dirumuskan dengan : Ax.Px : Ex.-Px ; Ax.-Px : Ex.Px dan aturan yang dipakai yaitu apabila pernyataan yang satu diakui benar maka yang lain niscaya salah dan apabila pernyataan yang satu diakui salah maka yang lain niscaya benar. Contoh : Jika Ax.Px : Semuanya yaitu pengajar, diakui benar maka Ex.-Px : Ada sebagian yang tidak pengajar, yaitu niscaya salah. Atau, kalau Ax.-Px : Semua bukan pengajar, diakui salah maka Ex.Px : ada sebagian yang pengajar, yaitu niscaya benar.
- Oposisi Subalternasi, yaitu pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term yang sama dan berkualitas sama, tetapi berbeda dalam kuantitasnya. Oposisi subalternasi terbagi menjadi dua macam, yaitu. subimplikasi dan superimplikasi. Subimplikasi yaitu kekerabatan logis pernyataan partikular terhadap pernyataan universal atas dasar term yang sama serta kualitas sama. Dirumuskan dengan : Ex.Px : Ax.Px ; Ex.-Px : Ax.-Px dan aturan yang dipakai yaitu apabila pernyataan partikular salah maka yang universal niscaya salah dan apabila pernyataan partikular benar maka yang universal tidak sanggup diketahui benar atau salah. Contoh : Jika Ex.Px : Sebagian yaitu pengajar, yaitu salah, maka Ax.Px : Semuanya yaitu pengajar, yaitu niscaya salah. Atau kalau Ex.-Px : Ada sebagian yang bukan pengajar, yaitu benar maka Ax.-Px : Semua bukan pengajar, yaitu mungkin benar mungkin juga salah. Superimplikasi yaitu kekerabatan logis pernyataan universal terhadap pernyataan partikular atas dasar term yang sama serta kualitas sama. Dirumuskan dengan : Ax.Px : Ex.Px ; Ax.-Px : Ex.-Px dan aturan yang dipakai yaitu apabila pernyataan universal benar maka yang partikular niscaya benar dan apabila pernyataan universal salah maka yang partikular tidak sanggup diketahui benar atau salah. Contoh : Jika Ax.Px : Semua yaitu pengajar, yaitu benar maka Ex.Px : Ada sebagian yang pengajar, yaitu niscaya benar. Atau Jika Ax.-Px : Semuanya bukan pengajar, terbukti salah maka Ex.-Px : Sebagian bukan pengajar, yaitu mungkin benar mungkin juga salah.
2. Oposisi Dua Term atau Oposisi Komplek.
Yang dimaksud dengan Oposisi Dua term atau Oposisi Komplek yaitu oposisi yang berupa kekerabatan logis antara dua pernyataan atas dasar dua term yang sama sebagai subyek dan predikat, tetapi berbeda dalam kuantitas atau kualitasnya atau berbeda kedua-duanya atau dengan kata lain Oposisi Komplek yaitu pertentangan antara dua proposisi kategoris dengan term yang sama dan berbeda dalam dalam sesuatu hal. Pernyataan yang terdiri dari dua term sebagai subyek dan predikat disebut proposisi kategoris, sedangkan perbedaan dalam kuantitas atau kualitasnya atau kedua-duanya dirumuskan sebagai "berbeda dalam sesuatu hal". Contoh oposisi komplek :
- Semua lulusan universitas merah putih ingin menjadi pegawai negeri.
Dihubungkan dengan pernyataan :
- Ada lulusan universitas merah putih yang tidak ingin menjadi pegawai negeri.
Hubungan dua proposisi itu yang disebut dengan oposisi komplek.
Oposisi komplek terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Oposisi Paralel.
Oposisi paralel merupakan kekerabatan antara dua pernyataan partikular dengan dua term yang sama tetapi berbeda dalam kualitasnya. Dirumuskan dengan : (Ex.(Sx^Px)) : (Ex.(Sx^-Px)) dan aturan yang dipakai yaitu kebenaran bagi yang satu berarti kebenaran bagi yang lain, demikian juga kesalahan bagi yang satu berarti pula kesalahan bagi yang lain. Contohnya : Jika (Ex.(Sx^Px)) : ada sebagian pengajar yang sakit, yaitu benar maka (Ex.(Sx^-Px) : ada sebagian pengajar yang tidak sakit, yaitu benar.
2. Oposisi Kontradiktoris.
Oposisi kontradiktoris merupakan pertentangan antara dua pernyataan kategoris dengan term yang sama namun berbeda kuantitas dan kualitasnya. Dirumuskan dengan : (Ax.(Sx=>Px)) : (Ex.(Sx^-Px)) atau (Ex.(Sx^Px)) : (Ax.(Sx=>-Px)) dan aturan yang dipakai yaitu kebenaran bagi yang satu berarti kesalahan bagi yang lain, demikian sebaliknya kesalahan bagi yang satu berarti kebenaran bagi yang lain. Contoh : Jika (Ax.(Sx=>Px)) : semua pengajar bangsa Indonesia, yaitu benar maka (Ex.(Sx^-Px)) : ada pengajar yang tidak bangsa Indonesia, yaitu salah.
3. Oposisi Eksklusif.
Oposisi langsung merupakan pertentangan antara dua pernyataan universal kategoris yang berbeda kualitas, atau pertentangan dua pernyataan yang berkualitas sama tetapi berbeda kuantitas, dengan term-term yang sama. Dirumuskan dengan : (Ax.(Sx=>Px)) : (Ax.(Sx=>-Px)) atau (Ax.(Sx=>Px)) : (Ex.(Sx^Px)) atau (Ax.(Sx=>-Px)) : (Ex.(Sx^-Px)) dan aturan yang dipakai yaitu kebenaran bagi yang satu berarti kesalahan bagi yang lain, namun kedua-duanya sanggup juga salah. Contoh : Jika (Ax.(Sx=>Px)) : semua hakim yaitu sarjana hukum, dianggap benar maka (Ex.(Sx^Px)) : sebagian hakim yaitu sarjana hukum, dianggap salah alasannya mengandaikan ada juga hakim yang tidak sarjana hukum.
Dalam pikiran sehat oposisi komplek yag perlu diperhatikan yaitu oposisi kontradiktoris, alasannya dua pernyataannya benar-benarbertentangan penuh, sehingga pernyataan yang satu merupakan pengingkaran bagi pernyataan yang lain, tidak sanggup dikompromikan dan tidak ada kemungkinan ketiga.
Bentuk pemalaran lain yang ada hubungannya dengan oposisi komplek yaitu :
- Negasi kontradiksi, yaitu dua pernyataan yang kontradiksi, kalau salah satu diingkari akan mewujudkan suatu persamaan arti. Negasi pertentangan disebut juga sebagai penalaran obversi, yaitu penyimpulan langsung dengan jalan menegasikan suatu pernyataan yang berbeda kualitasnya. Contoh : Setiap warga negara berkedudukan sama dalam hukum, hal itu sama artinya dengan tidak ada satupun warga negara yang tidak menerima kedudukan sama dalam hukum.
- Penyimpulan implikasi, yaitu kalau suatu keseluruhan memiliki sifat tertentu maka bab dari keseluruhan itu juga memiliki sifat tersebut, dan kalau mengingkari maka bagiannya pun mengingkari. Contoh : Jika semua penerima ujian matematika sanggup nilai baik, maka sebagian dari penerima ujian matematika sanggup nilai baik. Penyimpulan tersebut bukan dipertentangkan, melainkan bab disimpulkan dari keseluruhan.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Penalaran Oposisi"
Post a Comment