Sejak Kapan Public Relations/Humas Mulai Dikenal ? (Sejarah Perkembangan Public Relations/Humas)

Dewasa ini, di hampir semua bidang pekerjaan sangat membutuhkan Public Relations (Humas). Dalam suatu organisasi/perusahaan, selain marketing, Public Relations (Humas) sanggup dikatakan sebagai ujung tombak untuk mengenalkan dan memperlihatkan gosip ke khalayak luas berkaitan dengan produk yang dihasilkan oleh organisasi/perusahaan. Lebih ekstrim lagi sanggup dikatakan bahwa maju mundurnya suatu organisasi/perusahaan sangat tergantung dari seberapa pandai organisasi/perusahaan tersebut mengelola suatu Public Relations (Humas).

Demikian pentingnya Public Relations (Humas) bagi suatu organisasi/perusahaan, sehingga terkadang muncul pertanyaan dibenak kita, semenjak kapan Public Relations (Humas) mulai dikenal orang ? Public Relations (Humas) yang hingga dengan ketika ini mempunyai banyak definisi, tapi pada garis besarnya sanggup didefinisikan sebagai perjuangan untuk mendorong masyarakat untuk mempunyai goodwill terhadap seseorang, perusahaan atau lembaga/organisasi, yang dilakukan secara terpola untuk mempengaruhi opini melalui kinerja, tanggung jawab sosial dan sanggup diterima menurut komunikasi dua arah yang saling memuaskan, sudah dikenal oleh insan semenjak adanya peradaban manusia. Karena inti dari Public Relations (Humas) ialah untuk memberikan pesan dari insan satu ke manusia/kelompok insan yang lain, maka sanggup dikatakan juga bahwa umur Public Relations (Humas) ialah sama tuanya dengan peradaban manusia.

Bentuk-bentuk penyampaian pesan  yang dilakukan oleh insan terus mengalami perubahan  seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman. Sebagai contoh, penyampaian pesan pada jaman pra sejarah, dilakukan dengan melalui lukisan atau gambar-gambar yang mempunyai makna atau biasa disebut piktogram, yang biasanya mereka gambarkan di dinding-dinding gua. Selanjutnya cara penyempaian pesan yang dilakukan oleh insan kepada manusia/kelompok insan yang lain  terus mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan cara berpikir dan daya kreatifitas manusia. Teknik penyampaian pesan tersebut semakin efektif semenjak ditemukannya mesin cetak. Dengan adanya mesin cetak tersebut, seseorang sanggup memberikan pesannya kepada lebih banyak orang dengan lebih efektif dan cepat. Dan pada akhirnya, teknik penyampaian pesan tersebut semakin maju dan gampang dilakukan, semenjak ditemukannya alat komunikasi modern menyerupai apa yang kita kenal sekarang. Dengan adanya satelit, televisi, telepon, dan lain-lain maka penyampaian pesan dari insan satu ke manusia/kelompok insan yang lain jadi terasa tidak dibatasi oleh jarak dan waktu.

Dari catatan yang ada, penyampaian pesan yang dilakukan melalui forum Public Relations (Humas) pertama kali dilakukan oleh Departemen Keuangan Inggris Raya, yaitu dengan ditunjuknya secara resmi juru bicara  departemen. Namun begitu, walaupun Inggris yang mengenalkan pertama kali dengan Public Relations (Humas), tapi dalam prakteknya Public Relations (Humas) mengalami perkembangan pesat di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, Public Relations (Humas) pertama kali dipakai untuk melaksanakan propaganda pemerintah, yaitu untuk memberikan pesan demi kepentingan pemberi pesan dan bukan untuk kepentingan masyarakat banyak. Selanjutnya, praktek Public Relations (Humas) terus berubah menjadi lebih ke arah publisitas, terutama sekali semenjak munculnya media cetak untuk pertama kalinya.

Kesadaran akan pentingnya Public Relations (Humas) sebagai pemberi gosip untuk masyarakat luas pertama kali dicetuskan oleh Ivy Leedbeter Lee, seorang juru bicara perusahaan kereta api Amerika Serikat. Ivy Leedbeter Lee selanjutnya membuka kantor jasa konsultasi Public Relations (Humas) yang memakai prinsip kejujuran dan keterbukaan gosip bagi publik. Sejak itulah, Public Relations (Humas) di Amerika Serikat mulai berkembang yang awalnya lebih bersifat politis menjadi berkembang ke aspek-aspek lain yang lebih luas.

Sedangkan di dalam dunia usaha, Public Relations (Humas) semakin memegang peranan penting. Organisasi-organisasi perusahaan sangat membutuhkan pemberian dari Public Relations (Humas) untuk mengenalkan dan menginformasikan  produk yang dihasilkannya kepada masyarakat luas. Untuk kepentingan itu, pelaksanaan Public Relations (Humas) berilmu balig cukup akal ini tumbuh lebih ke arah yang bersifat manusiawi dengan memperhatikan serta melindungi kepentingan masyarakat. 

Di Indonesia, Public Relations (Humas) secara konsep state of being gres dikenal pada tahun 1950-an, atau tepatnya pada ketika pemerintahan pada ketika itu membentuk Departemen Penerangan. Seperti halnya di Amerika Serikat di mana Public Relations (Humas) pertama kali dikenal sebagai alat politis, demikian juga yang terjadi dalam praktek Publik Relations (Humas) pertama kali di Indonesia. Departemen Penerangan sebagai Public Relations (Humas) pemerintah, lebih mendedikasikan lembaganya pada acara politik dan kebijakan pemerintah, baik pemerintah sentra maupun pemerintah daerah. Namun begitu, keberadaan Public Relations (Humas) semenjak ketika itu mulai dikenal di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, Public Relations (Humas) tumbuh dan berkembang melalui 4 periode perkembangan, yaitu :
  • Periode pertama (tahun 1962). Periode ini sanggup dikatakan sebagai cikal bakal adanya Public Relations (Humas) di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan adanya aba-aba dari Presidium Kabinet PM. Juanda semoga setiap instansi pemerintah membentuk bab atau divisi Humas.
  • Periode kedua (antara tahun 1967 - 1971). Periode ini ditandai dengan terbentuknya Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas), yang tugasnya ialah ikut serta dalam aneka macam acara pemerintah terutama sekali dalam bidang penerangan dan kehumasan, yaitu dengan memperlihatkan gosip kepada masyarakat wacana kerja dan hasil kerja yang telah dilakukan dan dicapai oleh pemerintah. Selain memperlihatkan gosip kepada masyarakat, tubuh ini juga bertugas melaksanakan pelatihan dan pengembangan profesi kehumasan.
  • Periode ketiga (antara tahun 1972 - 1987). Pada periode ini, Public Relations (Humas) mulai dikenal di kalangan profesional dan forum swasta umum. Pada periode ini juga mulai banyak bangkit dan tumbuh organisasi atau asosiasi kehumasan, seperti  Public Relations Associations of Indonesia (PRAI), yang bangkit pada tanggal 15 Desember 1972 dan Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI), yang dibuat pada tanggal 10 April 1987 di Jakarta. 
  • Periode keempat (tahun 1995 hingga sekarang). Pada periode ini, Public Relations (Humas) semakin mengalami perkembangan dengan pesat. Perkumpulan kehumasan yang sifatnya khusus/spesialisasi mulai banyak tumbuh di Indonesia, menyerupai Himpunan Humas Hotel Berbintang, yang terbentuk pada tanggal 27 Nopember 1995 dan Forum Humas Perbankan, yang bangkit pada tanggal 13 September 1996.

Setelah mengalami empat periode perkembangan tersebut, pada akhirnya, fungsi Public Relations (Humas) di Indonesia sanggup selaras dan sejalan dengan rumusan fungsi Public Relations (Humas) yang disosialisasikan oleh pemerintah (dulu melalui Departemen Penerangan Republik Indonesia), yaitu :
  1. Melaksanakan kekerabatan ke dalam, yaitu pemberian pengertian wacana segala hal mengenai departemen-departemen yang ada terhadap internal public, yaitu para karyawan.
  2. Melakkukan kekerabatan keluar, yaitu pemberian gosip wacana segala hal mengenai departemen-departeman yang ada terhadap eksternal public, yaitu masyarakat pada umumnya.
  3. Melakukan pelatihan serta bimbingan untuk berbagi kehumasan sebagai media penerangan.
  4. Menyelenggarakan koordinasi yang bertujuan untuk mengintegrasikan serta menyelaraskan hubungan  kolaborasi dalam hal acara yang berkaitan dengan kekerabatan masyarakat guna penyempurnaan pelayanan penerangan terhadap masyarakat umum.

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejak Kapan Public Relations/Humas Mulai Dikenal ? (Sejarah Perkembangan Public Relations/Humas)"

Post a Comment