Pengelolaan Tenaga Kerja

Perkembangan dunia usaha semakin hari semakin pesat, banyak perubahan yang terjadi yang menghipnotis dunia usia. Perubahan-perubahan tersebut telah diidentifikasi oleh banyak ahli, di antaranya ialah Naisbitt dan Aburdence. Mereka telah mencatat beberapa perubahan, yaitu : 
  • Pergeseran dari  masyarakat industri ke arah masyarakat informasi.
  • Pergeseran dari teknologi yang memakai banyak tenaga ke arah teknologi tinggi dan teknologi tekan tombol.
  • Pergeseran dari ekonomi nasional menjadi perekonomian dunia.
  • Pergeseran dari perencanaan jangka pendek ke perencanaan jangka panjang.
  • Pergeseran dari organisasi yang bersifat sentralisasi ke organisasi yang bersifat desentralisasi.

Adanya perubahan-perubahan tersebut telah membawa dampak terhadap persaingan dalam lingkungan dunia usaha. Michael E. Porter menyebutkan, lima kekuatan persaingan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan, yaitu :
  1. persaingan yang gterjadi antara perusahaan yang ada.
  2. persaingan yang timbul dari perusahaan baru.
  3. persaingan yang timbul dari kekuatan pemasok.
  4. persaingan yang timbul dari kekuatan pembeli.
  5. persaingan yang timbul dari produk substitusi.

Dalam upaya untuk memenangkan persaingan tersebut, faktor tenaga kerja sangatlah penting. Oleh karenanya, tenaga kerja sebagai aset perusahaan harus bisa dikelola dengan benar. Mengelola tenaga kerja dengan benar berarti mewujudkan tenaga kerja yang bisa bekerja dengan produktivitas kerja yang tinggi melalui pelaksanaan fungsi manajemen dan fungsi operasional. Fungsi manajemen dan fungsi operasional merupakan dua hal yang ada dalam pengelolaan tenaga kerja. Sedangkan produktivitas kerja yang tinggi merupakan  tujuan yang hendak dicapai dalam pengelolaan tenaga kerja.

Dari hal tersebut, sanggup dikatakan bahwa pengelolaan tenaga kerja adalah upaya untuk meningkatkan donasi produktif tenaga kerja terhadap perusahaan yang dilakukan dengan berpegang pada prinsip dan melakukan fungsi administratif serta fungsi operasional.

Pengelolaan tenaga kerja bekerjasama bersahabat dengan sumber daya insan atau personalia. Pengelolaan tenaga kerja dalam lingkup ilmu manajemen berarti juga manajemen terhadap sumber daya insan atau personalia. Para jago di bidang ilmu manajemen menawarkan pengertian perihal pengelolaan tenaga kerja dengan memberi batasan dalam lingkup bidang keahliannya, yaitu manajemen. Misalnya menyerupai :
  • Edwin B. Flippo, yang mendefiniskan manajemen personalia sebagai bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan kekerabatan kerja dengan sumber daya anusia untuk mencapai target perorangan, organisasi, dan m asyarakat.
  • Syafaruddin Alwi, yang mendefinikan manajemen sumber daya insan sebagai cara pengelolaan sumber daya insani dalam organisasi dan lingkungan yang mempengaruhinya supaya bisa menawarkan donasi secara optimal bagi pencapaian tujuan organisasi.
  • Siswanto, yang mendefinisikan manajemen tenaga kerja sebagai seni dan ilmu dalam fungsi pokok manajemen dalam hubungannya dengan pelaksanaan fungsi administratif dan fungsi operasional terhadap tenaga kerja dalam rangka mencapai daya guna  dan hasil guna sebesar-besarnya.

Pengelolaan tenaga kerja dilakukan menurut prinsip-prinsip :
  • Tenaga kerja dikelola bukan sebagai biaya tetapi sebagai aset atau kekayaan perusahaan yang utama.
  • Tenaga kerja dikelola sebagai individu yang mempunyai integritas dan cita-cita untuk berbakti pada perusahaan dan masyarakat lingkungannya.
  • Tenaga kerja dikelola dalam rangka peningkatan kompetensi dan komitmennya pada pekerjaan dan perusahaannya.
  • Tenaga kerja dikelola dengan orientasi pada pencapaian hasil yang sanggup dipertanggungjawabkan.
  • Tenaga kerja dikelola dengan fokus peningkatan kolaborasi sebagai suatu tim kerja untuk mencapai kepentingan bersama.
  • Tenaga kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan/atau peningkatan jaringan kerja (networking).
  • Tenaga kerja dikelola dalam rangka memacu terciptanya inovator-inovator yang bisa menawarkan nilai tambah bagi kemajuan perusahaan.

Dan menyerupai yang telah disebutkan di atas bahwa tujuan dari pengelolaan tenaga kerja ialah meningkatkan donasi tenaga kerja dalam produktivitas kerja yang tinggi untuk perusahaan. Kontribusi tenaga kerja pada perusahaan mencakup : 
  • meningkatkan janji terhadap perusahaan.
  • menghasilkan tenaga kerja yang berproduktivitas tinggi.
  • meningkatkan kompetensi tenaga kerja.
  • mewujudkan ilkim kerja yang kondusif.

Dengan prinsip-prinsip pengelolaan tenaga kerja tersebut serta didasarkan pada tujuan  yang hendak dicapai oleh perusahaan tersebut, maka akan tercipta tenaga kerja yang berkualitas dan berintegritas. Dengan demikian hal tersebut juga meningkatkan kesempatan kerja bagi tenaga kerja itu sendiri. 

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengelolaan Tenaga Kerja"

Post a Comment